1 Dekade Kota Tangerang, Kota Terkotor Menjadi Kota Terbersih dengan 10 Kali Raih Adipura
Stigma kota terkotor yang pernah melekat di Kota Tangerang kini telah berubah. Dalam kurun waktu 10 tahun atau 1 dekade terakhir, berbagai terobosan dan inovasi mampu mengubah kota metropolitan ini menjadi kota terbersih. Hal tersebut ditujukan dengan raihan Penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Tercatat, 10 tahun dipimpin Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan Wakil Wali Kota Sachrudin, Kota Tangerang berhasil meraih 10 kali Adipura. Yakni, pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, dan tahun 2022.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kota Tangerang, Tihar Sopian mengungkapkan untuk meraih Adipura atau Kota Bersih merupakan buah dari kolaborasi semua pihak. Mulai dari, Pemkot Tangerang, pihak swasta hingga masyarakat umum tanpa terkecuali.
“Secara utama, mengubah kota kotor menjadi kota bersih ialah dukungan atau kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya. Seperti, Kampung PHBS, Kampung Tematik, Kampung Hijau, Kampung Iklim atau Proklim, yakni gerakan masyarakat dalam membangun kota melalui kreatifitas wilayah,” papar Tihar.
Sementara itu, perubahan sektor lingkungan tercatat Kota Tangerang telah memiliki 478 Kampung Proklim, 75 Bank Sampah dan 7 TPST3R. Kampung Proklim merupakan aksi nyata masyarakat, Pemkot Tangerang dan sektor swasta untuk dapat peduli dan bergerak dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim. Melalui pembuatan lubang biopori, sumur resapan, pengolahan sampah, hingga pemanfaatan lahan tidur menjadi KWT.
“Program Kampung Iklim Kota Tangerang telah diakui secara Internasional. Hal tersebut ditandai dengan Wali Kota Arief pernah menjadi salah satu pembicara dalam acara Roundtable of Southeast Asian Mayors, yang mengusung tema "Ensuring Climate Investments Reflect The Aspiration of Urban Poor",” jelasnya.