Pemkot Tangerang Bedah 8.141 Rumah, Pengamat: Ini Kebijakan Citizen Centric yang Patut Dicontoh
Persoalan kemiskinan ekstrem menjadi salah satu hal yang diintruksikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kepada seluruh kepala daerah untuk ditangani dan dientaskan, termasuk Kota Tangerang. Oleh karenanya, sejumlah upaya pun dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang agar masalah tersebut dapat terselesaikan.
Program bedah rumah menjadi salah satu dari sekian upaya yang dilakukan. Tercatat, sejak 2014 silam hingga saat ini, Pemkot Tangerang telah membedah 8.141 unit rumah di 13 kecamatan di Kota Tangerang.
Terinci, tahun 2014 dengan 53 unit, tahun 2015 dengan 2.147 unit, tahun 2016 dengan 1.451 unit, tahun 2017 dengan 2.314 unit, tahun 2018 dengan 1.323 unit, tahun 2019 dengan 434 unit, tahun 2020 tidak ada pembangunan, tahun 2021 dengan 350 unit, tahun 2022 dengan 450 unit dan tahun 2023 dengan 700 unit Rumah Tidak Layah Huni (RTLH).
Menanggapi capaian program tersebut, Pengamat Kebijakan Publik sekaligus dosen di Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansah mengungkapkan konsisten menggelontorkan anggaran untuk bedah rumah dengan ratusan bahkan ribuan unit rumah bukan lah hal mudah.
“Sembilan tahun konsisten melakoni program bedah rumah, pandangan saya ini adalah simbol kebijakan yang selalu mementingkan kepentingan masyarakat. Ini juga merupakan terobosan yang dilakukan sebagai aktualisasi dari kebijakan citizen centric, yakni pendekatan layanan berdasarkan sudut pandang pengguna atau masyarakat,” papar Trubus.
Lanjutnya, selain ini menjadi bukti kepedulian yang tinggi terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat, juga menjadi terobosan yang luar biasa, mengingat banyak program bedah rumah di berbagai daerah sulit untuk direalisasikan karena banyaknya tumpang tindih wewenang
“Keberhasilan ini tidak boleh berhenti di sini. Kedepannya, Pemkot Tangerang harus terus menunjukkan komitmen lanjutan, seperti transparansi atau keterbukaan di sepanjang program ini berjalan. Serta, meningkatkan kolaborasi dengan menggandeng masyarakat secara langsung untuk terus mengawasi, mengawal, dan merawat ribuan rumah yang telah terbangun tersebut,” harapnya.
program bedah rumah juga sebagai langkah tepat untuk meminimalisir terjadinya stunting. Sebab, kondisi tempat tinggal yang tidak layak huni juga menjadi salah satu pemicu terjadinya stunting.
“Lewat bedah rumah, selain menangani kemiskinan ekstrem juga penanganan stunting. Jadi, ini adalah langkah tepat untuk membangun Kota Tangerang yang lebih sejahtera lagi,” katanya.
Sementara itu, salah seorang penerima program bedah rumah, di Kecamatan Benda, Jihe Samin menambahkan, program bedah rumah ini telah memberikan manfaat yang sangat besar terhadap dirinya dan keluarganya. Berdasarkan pengakuannya, Ia kini tidak lagi merasa khawatir karena melalui program bedah rumah ini sekarang bisa merasakan tinggal di rumah yang aman, nyaman, dan layak.
“Alhamdulillah, dulu rumah yang saya miliki dalam kondisi sangat tidak layak huni sekarang telah berubah berkat adanya bantuan bedah rumah ini. Tentunya, terima kasih atas kepedulian yang telah diberikan Pemkot Tangerang,” ungkap Jihe Samin, salah satu penerima manfaat asal Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.